BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 30 November 2008

Tangisan Hati

Kusimpan Semua Rasa Ini
Karena Ku Tak Ingin Kau Sedih
Kusimpan Semua Sakit Ini
Karena Ku Tak Ingin Kau Menangis

Aku...
Tahu Kau Masih Sayang Padaku
Aku...
Tahu Kau Masih Cinta Padaku

Engkau..
Tak Pernah Mengerti Perasaanku
Sesungguhnya...
Cobalah Mengerti Aku
Lebih Dalam Karena Hatiku Menangis

Apakah Ku Tak Pantas Untukmu
Sehingga Kau Sakiti Aku
Apakah Ku Tak Bisa Denganmu
Aku Akan Pergi Jauh

Aku...
Tahu Kau Masih Sayang Padaku
Aku...
Tahu Kau Masih Cinta Padaku

Engkau..
Tak Pernah Mengerti Perasaanku
Sesungguhnya...
Dimana Pengertianmu Kepadaku
Disaat Ku Jatuh

Aku Hanya Menunggu Sebuah Harapan
Yang Mungkin Terjadi
Cobalah Mengerti Aku
Lebih Dalam Karena Hatiku Menangis

Rabu, 26 November 2008

Soulmate

Soulmate, mitos atau nyata?
Hampir setiap orang, bahkan yang sudah menikah, berharap akan menemukan belahan jiwanya atau yang sering disebut-sebut dengan soulmate. Umumnya kita membayangkan setelah bertemu dengan belahan jiwa, maka bersamanya hidup akan terasa lebih mudah dan lebih indah untuk dijalani.
Lalu bagaimana mendeteksi belahan jiwa kita? Sampai sekarang belum ada teori yang bisa diterima semua pihak tentang definisi belahan jiwa. Tapi umumnya soulmate diartikan sebagai orang yang mempunyai cara berpikir dan berperasaan sama, yang bisa melengkapi apa yang kurang pada diri kita.
Yang jelas seorang soulmate akan membuat kita selalu merasa nyaman berada didekatnya, mendengarkan atau pun berbicara kepadanya. Karena itu mencari soulmate tidak bisa berdasarkan wajah atau bentuk tubuh, kekayaannya, status sosial, pendidikan atau keturunan.
Jika Anda mencari belahan jiwa dengan ukuran-ukuran tersebut, akan sulit untuk menemukannya. Selain saling menikmati kebersamaan, soulmate akan selalu ada di sana saat Anda butuhkan, tak peduli seberapa parah masalah yang Anda hadapi.
Ada yang percaya bahwa hanya ada satu soul mate di dunia ini untuk satu orang. Sementara ada pula yang percaya lebih dari satu. Untuk kelompok yang pertama, seringkali membuat frustasi saat belahan jiwa tak kunjung datang. Untuk kelompok yang percaya ada lebih dari satu orang soulmate, umumnya itu disebabkan tanpa atau dengan sadar, merekalah yang menyediakan diri sebagai belahan jiwa orang lain.
Jika mereka melakukannya dengan sadar, itu berarti memang mereka bersedia memberikan cinta tanpa syarat, selalu siap membantu dan memberi dukungan saat diperlukan.
Anda mungkin sering bertanya-tanya, akankah saya akan bertemu dengan belahan jiwa saya? Lalu coba Anda ubah menjadi, sudahkah saya mempunyai ciri-ciri untuk menjadi soulmate bagi orang lain?
Pada dasarnya jika Anda sudah bisa memberikan cinta tanpa syarat dan bisa menyingkirkan ego untuk menerima pasangan dengan segala kelebihan dan kekurangannya, berarti Anda telah menemukan belahan jiwa Anda.

Minggu, 23 November 2008

Tatapan Penuh Cinta

Pernahkah anda menatap orang-orang terdekat anda
saat ia sedang tidur?

Kalau belum, cobalah sekali saja menatap mereka saat sedang tidur.
Saat itu yang tampak adalah ekspresi paling wajar
dan paling jujur dari seseorang.

Seorang artis yang ketika di panggung begitu cantik
dan gemerlap pun bisa jadi akan tampak polos
dan jauh berbeda jika ia sedang tidur.
Orang paling kejam di dunia pun jika ia sudah tidur
tak akan tampak wajah bengisnya.

Perhatikanlah ayah anda saat beliau sedang tidur.
Sadarilah, betapa badan yang dulu kekar dan gagah itu
kini semakin tua dan ringkih,
betapa rambut-rambut putih mulai menghiasi kepalanya,
betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya.
Orang inilah yang tiap hari bekerja keras
untuk kesejahteraan kita, anak-anaknya.
Orang inilah, rela melakukan apa saja
asal perut kita kenyang dan pendidikan kita lancar.

Sekarang, beralihlah.
Lihatlah ibu anda.
Hmm...kulitnya mulai keriput dan
tangan yang dulu halus membelai-belai tubuh bayi kita itu
kini kasar karena tempaan hidup yang keras.
Orang inilah yang tiap hari mengurus kebutuhan kita.
Orang inilah yang paling rajin mengingatkan
dan mengomeli kita semata-mata karena rasa kasih dan sayang,
dan sayangnya, itu sering kita salah artikan.

Cobalah menatap wajah orang-orang tercinta itu :
Ayah, Ibu, Suami, Istri, Kakak, Adik, Anak, Sahabat, Semuanya.

Rasakanlah sensasi yang timbul sesudahnya.
Rasakanlah energi cinta yang mengalir pelan-pelan saat
menatap wajah lugu yang terlelap itu.

Rasakanlah getaran cinta
yang mengalir deras ketika mengingat
betapa banyaknya pengorbanan yang telah
dilakukan orang-orang itu untuk kebahagiaan anda.

Pengorbanan yang kadang
tertutupi oleh kesalah pahaman kecil
yang entah kenapa selau saja nampak besar.

Secara ajaib Allah mengatur agar pengorbanan itu
bisa tampak lagi melalui wajah-wajah jujur mereka saat sedang tidur.

Pengorbanan yang kadang melelahkan
namun enggan mereka ungkapkan.

Dan ekspresi wajah ketika tidur pun mengungkap segalanya.
Tanpa kata, tanpa suara dia berkata :
"betapa lelahnya aku hari ini".
Dan penyebab lelah itu?
Untuk siapa dia berlelah-lelah? Tak lain adalah kita.

Suami yang bekerja keras mencari nafkah,
istri yang bekerja keras mengurus
dan mendidik anak, juga rumah.
Kakak, adik, anak, dan sahabat
yang telah melewatkan hari-hari suka dan duka bersama kita.

Resapilah kenangan-kenangan manis
dan pahit yang pernah terjadi dengan menatap wajah-wajah mereka.
Rasakanlah betapa kebahagiaan dan keharuan
seketika membuncah jika mengingat itu semua.

Bayangkanlah apa yang akan terjadi
jika esok hari mereka "orang-orang terkasih itu"
tak lagi membuka matanya, selamanya .....

Jumat, 21 November 2008

Ketika Aku Menjadi Seorang Guru

Menjadi guru memang bukanlah cita – citaku. Tetapi bagiku guru itu adalah sosok yang senantiasa memberikan apa arti hidup ini. Mereka selalu mengingatkan kita apabila kita keluar dari jalur kehidupan. Tapi seringkali kita malah mengabaikan nasihat – nasihat dari mereka. Sebenarnya bila kita meresapi apa yang mereka katakan, kita akan tersadar bahwa sesungguhnya apa yang mereka katakan adalah semata – mata untuk kebaikan kita.

Bila suatu saat aku ditakdirkan menjadi seorang guru, maka yang paling pertama, aku akan mengingat guru – guru yang telah mengajarku dulu. Mengapa demikian? Karena dengan begitu, aku akan tahu bagaimana harus menentukan sikap pada murid yang berbeda – beda wataknya. Terus aku pun akan banyak – banyak bercermin pada diriku dan senantiasa menerima kritikan – kritikan dari para muridku.

Guru itu tidaklah selalu menjadi yang paling benar, karena tetap walaupun guru itu harus dihormati, guru juga harus menghargai para muridnya. Karena berdasarkan pengamatan langsung dilapangan, hampir 80% guru yang tidak dihormati itu adalah guru yang meremehkan murid – muridnya, senantiasa merasa paling benar dan punya kekuasaan. Maka tidaklah aku ingin menjadi guru seperti itu.

Guru harus senantiasa menjadi suri tauladan bagi para anak didiknya. Karena biasanya orang menilai seseorang itu dengan melihat gurunya terdahulu, apakah orang menjadi sukses atau menjadi gagal. Bagi para guru tentulah kebahagian yang paling besar adalah ketika melihat anak didiknya sukses dan menjadi orang yang berhasil guna.

Mungkin bagiku tulisan ini bukan hanya sebatas bayanganku ketika menjadi seorang guru, melainkan juga sebagai saran bagi para guru dari salah satu anak didiknya.

Pesan khusus bagi para guru dimanapun kalian berada dari salah satu anak didiknya
“JANGANLAH MELUPAKAN APA ARTI GURU SESUNGGUHNYA”

Salam Hangat Untuk Para Guruku
“Tetaplah Berjuang Untuk Senantiasa Menjadikan Murid – muridnya Sukses Dikemudian Hari” Amiiin….!!!